Pria Jatuh Cinta Lebih Cepat, tapi Wanita Ternyata Begini....

ILUSTRASI - Ilustrasi hubungan/ Unsplash

AVNMEDIA.ID -   Cinta memang sering diibaratkan seperti asap yang tercipta dari desahan rindu, seperti kata William Shakespeare.

Tapi ternyata, menurut studi terbaru, pria lah yang pertama kali “menghirup” asap cinta itu.

Dalam studi lintas budaya pertama yang membahas perbedaan cara pria dan wanita jatuh cinta, ditemukan bahwa pria cenderung jatuh cinta lebih sering dan lebih cepat dibandingkan wanita. Meski begitu, wanita justru lebih terobsesi memikirkan pasangannya.

“Ini adalah studi pertama yang meneliti perbedaan antara pria dan wanita dalam merasakan cinta romantis dengan sampel lintas budaya yang cukup besar,” kata Adam Bode, mahasiswa PhD dari The Australian National University, yang juga menjadi penulis utama riset ini.

Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Biology of Sex Differences pada awal bulan ini.

Riset ini juga menjadi yang pertama yang menggunakan partisipan yang menyatakan dirinya sedang jatuh cinta, bukan hanya berbicara soal cinta secara umum.

Pria Lebih Dulu Jatuh Cinta, Wanita Lebih Dalam Merasakannya

Studi ini melibatkan lebih dari 800 anak muda dari 33 negara di Eropa, Amerika Utara, dan Afrika Selatan. Mereka semua adalah bagian dari Romantic Love Survey 2022, kumpulan data terbesar di dunia tentang pengalaman cinta dari 1.556 responden muda.

Para peneliti melihat berapa kali responden jatuh cinta, kapan jatuh cinta pertama kali, seberapa kuat perasaan itu, seberapa besar obsesi terhadap pasangan, dan seberapa besar komitmen yang mereka miliki.

Hasilnya, pria rata-rata jatuh cinta sekitar satu bulan lebih cepat daripada wanita. Namun, wanita merasa cinta itu lebih intens dan lebih sering memikirkan pasangan mereka.

Adam Bode menduga hal ini bisa terjadi karena pria biasanya “harus lebih dulu menunjukkan komitmen” untuk bisa memenangkan hati pasangannya.

Faktor Sosial dan Budaya Juga Berpengaruh

Studi ini juga menemukan bahwa lingkungan sosial berpengaruh besar terhadap bagaimana orang jatuh cinta. Misalnya, di negara-negara yang lebih setara secara gender, intensitas cinta romantis cenderung lebih rendah.

Sebaliknya, di negara dengan ketimpangan gender yang tinggi, orang lebih jarang jatuh cinta, kurang berkomitmen, dan tidak terlalu terobsesi dengan pasangan mereka.

Menariknya, sekitar 40% pria dan wanita mengaku baru jatuh cinta setelah menjalin hubungan, sementara sekitar 30% pria dan 20% wanita justru jatuh cinta sebelum hubungan itu resmi dimulai.

Cinta romantis masih belum banyak diteliti, padahal perannya penting dalam pembentukan keluarga dan hubungan, serta sangat memengaruhi budaya,” tambah Bode.

“Kami ingin membantu orang-orang lebih memahami cinta secara ilmiah," pungkasnya. (jas) 

Source: Independent.co.uk

Related News
Recent News
image
Sex and Relationship Apakah "Break" dalam Hubungan Itu Benar-Benar Membantu?
by Adrian Jasman2025-05-16 22:20:10

Tapi kondisi di mana kalian “nggak benar-benar bareng, tapi juga nggak putus” ini justru bisa bikin segala sesuatunya jadi lebih rumit.

image
Sex and Relationship Apa Itu Maintenance Sex dan Mengapa Dianggap Seksis?
by Adrian Jasman2025-05-15 18:01:44

Dr Pragya Agarwal, pakar perilaku dan data, yang menulis di The Independent bahwa maintenance sex bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan perempuan demi menyenangkan suami.